Pagi Ini, Giliran SBY Mendatangi Prabowo
Tabloid Indo. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan akan
melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) pukul 09.30 WIB nanti. Pertemuan di Rumah Prabowo, Jalan
Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu akan membahas peluang
koalisi untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik bahwa rekomendasi ijtimak ulama juga ikut dibahas dalam pertemuan Prabowo Subianto dengan SBY nanti. “Saya kira itu kan bagian dari perkembangan politik yang pasti,” ucap Ahmad Muzani di depan Rumah Prabowo.
Karena, kata dia, pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) bisa maju di Pilpres jika diajukan oleh partai politik (Parpol) atau gabungan Parpol. “Sehingga kalau ada pandangan dari para ulama para kiai para habaib seperti yg terjadi dalam ijtimak tentu saja harus kita sampaikan kepada partai politik yang memiliki kursi dan memiliki kewenangan secara Undang-undang untuk bisa mengajukan seseorang menjadi Capres atau Cawapres,” pungkas wakil ketua MPR ini.
Diketahui, sebelumnya pertemuan Prabowo dengan SBY itu dijadwalkan pada kemarin malam. Namun, karena kedua belah pihak masih menyelesaikan rapat internalnya, maka pertemuan itu diundur menjadi hari ini.
Sedangkan pertemuan hari ini merupakan kelanjutan dari pertemuan SBY dengan Prabowo pada Selasa 24 Juli 2018. Pertemuan di Rumah SBY, Jalan Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan saat itu belum mencapai kata sepakat untuk berkoalisi.
Namun, saat itu SBY mengaku bahwa peluang Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Gerindra sangat terbuka lebar. Adapun rekomendasi ijtimak ulama adalah mendorong Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik bahwa rekomendasi ijtimak ulama juga ikut dibahas dalam pertemuan Prabowo Subianto dengan SBY nanti. “Saya kira itu kan bagian dari perkembangan politik yang pasti,” ucap Ahmad Muzani di depan Rumah Prabowo.
Karena, kata dia, pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) bisa maju di Pilpres jika diajukan oleh partai politik (Parpol) atau gabungan Parpol. “Sehingga kalau ada pandangan dari para ulama para kiai para habaib seperti yg terjadi dalam ijtimak tentu saja harus kita sampaikan kepada partai politik yang memiliki kursi dan memiliki kewenangan secara Undang-undang untuk bisa mengajukan seseorang menjadi Capres atau Cawapres,” pungkas wakil ketua MPR ini.
Diketahui, sebelumnya pertemuan Prabowo dengan SBY itu dijadwalkan pada kemarin malam. Namun, karena kedua belah pihak masih menyelesaikan rapat internalnya, maka pertemuan itu diundur menjadi hari ini.
Sedangkan pertemuan hari ini merupakan kelanjutan dari pertemuan SBY dengan Prabowo pada Selasa 24 Juli 2018. Pertemuan di Rumah SBY, Jalan Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan saat itu belum mencapai kata sepakat untuk berkoalisi.
Namun, saat itu SBY mengaku bahwa peluang Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Gerindra sangat terbuka lebar. Adapun rekomendasi ijtimak ulama adalah mendorong Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Komentar
Posting Komentar